PARADIGMA BARU MENGENAI SAINS DAN TEKNOLOGI
•
Paradigma
yang dimaksud adalah cara pandang terhadap sains-teknologi
•
Studi
sains-teknologi menjadi bagian dari studi Islam (ontologi, epistemologi, dan
aksiologi)
•
Paradigma
ini tidak lagi memisahkan sains-teknologi dalam posisi yang diametral dengan
agama, tetapi sains-teknologi bagian dari agama.
Ontologi
Sains dan Teknologi
Ontology
adalah teori tentang “ada”,yakni tentang apa yang dipikirkan, yang kemudian
menjadi objek pemikiran.
Secara
ontologis ilmu pengetahuan membatasi diri hanya pada kejadian yang bersifat
rasional dan empiris. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan mempelajari gejala dan
peristiwa yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia berdasarkan objek penelitian
(riset). Objek tersebut mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji
(testability) oleh panca indra manusia.
Paradigma
keilmuan integrasi – interkoneksi merupakan upaya kreatif dalam membentuk ruang
untuk saling bertegur sapa dan saling berkaitan antar disiplin ilmu yang
bersifat dikotomis. Hal ini dikarenakan bahwa illmu pada dasarnya merupakan
rangkaian pengetahuan yang terakumulasi dalam satu sistem tertentu menjadi
sebuah bangunan keilmuan.
Bahwa secara ontologis, untuk memahami
Allah SWT, dapat dilakukan melalui ayat-ayat qauliyyah dan kauniyyah. Mengintegrasikan kembali ayat-ayat ilahiyah dengan ayat-ayat
kauniyah(alam semesta) sebab alam merupakan ayat-ayat dan manifestasi
sifat-sifat tuhan.Ayat-ayat ilahiyah dipelajari dalam religious sciences
sebagaimana yang telah berjalan selama ini, akan tetapi tidak boleh dipisahkan
dengan ayat-ayat kauniyah sebagaimana dalam ilmu-ilmu modern. Jadi pengetahuan
yang dicapai melalui ilmu-ilmu modern semakin tersingkap tabir rahasia
tanda-tanda kekuasaan tuhan dan
keberadaanya.Ini sejalan dengan harapan nabi saw agar kita tidak tambah ilmu
pengetahuan kita kecuali makin mendapat petunjuk atas kebenaran nilai-nilai
ketuhanan atau teologis. Lebih dari
750 ayat al-Qur’an membahas tentang fenomena alam
Epistemologi
Sains-Teknologi
Epistemology
( teori pengetahuan / teory of knowladge) merupakan cabang filsafat yang
menyelidiki asal, sifat, metode dan batasan pengetahuan manusia atau dapat
didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajri asal mula atau sumber,
struktur, metode dan sahnya validitas pengetahuan.
Paradigma epistimologi keilmuan
dipahami sebagai adanya bentuk pembongkaran teori ilmu pengetahuan dengan
memunculkan teori baru .
• Pengembangan sains-teknologi dalam Islam
Tradisi bayani
mengasumsikan pemikiran bahwa benar dan salah suatu pentingnya penyegaran kembali pemahaman islam, dalam menggugat tradisi
: pergulatan pemikiran anak muda nu, Ed. Suhairi Mishrawi, (Jakarta:kompas,
2004), hlm. 64 )
• Saintis
dan teknokrat muslim harus
menjadikan teks al-qur’an dan al-sunnah sebagai sumber inspirasi
• Al-Qur’an
dan al-Sunnah tidak boleh hanya dikaji secara literal, sebab konteks ayat/hadits tentang fenomena alam yang terdapat dalam
al-Qur’an dan al Hadits cenderung menggambarkan kondisi masyarakat Arab
IRFANI dan BURHANI
1.
Paradigma
‘irfani
Pola
fikir irfani bersumberkan pada pengalaman keberagaman seseorang. Pengalaman
keberagaman seseorang merupakan suatu hal yang otentik dan bersifat langsung
tanpa menunggu datangnya teks. Ia dimiliki oleh semua golongan umat beragama
apapun, tradisi epistemology ini bertentangan dengan tradisi yang berkembang
saat ini (bayani) ynag bersifat normative, yang menekankan tentang pentingnya
teks sebagai sumber kebenaran.
Oleh
karena itu titik tekan pada makna, esoteric yang berpangkal pada pengalaman
keberagaman diberikan bobot yanglebih dari pada makna eksoterik atau lahir.
•
terkait
dengan sikap dan aspek esoterik saintis dalam mensikapi suatu fenomena alam
•
Sains tidak boleh untuk dirinya sendiri
•
ada
misi kekhalifahan manusia di bumi
•
kajian
sains dan teknologi tidak boleh merusak alam
2.
BURHANI
Saintis dan teknokrat muslim harus membiasakan
diri melakukan perenungan, pengamatan, verifikasi, eksplorasi dan eksperimen
tentang fenomena alam di sekitarnya
METODE ILMIAH
Berdasarkan
perspektif paradigma integrasi- interkoneksi
, bahwa setiap disiplin ilmu mempunyai karakteristik tersendiri yang unik untuk
membedakan dan selalu melengkapi dengan disiplin ilmu yang lain. Paradigma
tersebut dibangun dengan menggunakan metode dan pendekatan (approach) ilmiah,
yang dimaksudkan untuk membentuk ruang dialog antar berbagai macam disiplin
keilmuan yang bersifat dikotomis.
Aksiologi
Sains-Teknologi
Aksiologi
adalah teori tentang nilai yang membahas tentang manfaat, kegunaan maupun
fungsi dari objek yang dipikirkan dalam ilmu tadi. Artinya nilai disini yang
pertama nilai jasmani yaitu nilai yang terdiri atas nilai hidup, nilai nikmat
dan nilai guna. Yang kedua nilai rohani yaitu nilai yang terdiri dari nilai intelek,
nilai estetika, nilai etika, dan nilai religi.
Sains-teknologi harus dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT. Sains-teknologi harus bisa mencerminkan
Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘aalamiin).
Kebijakan pemerintah yang pro pengembangan sains-teknologi
•
Politik
•
KEBIJAKAN
•
Implementasi
•
PENDIDIKAN
Referensi :
Nama peneliti: istikomah fadillah jurusan aqidah
dan filsafat fak. Ushul 2008, tema : pendekatan normative dan historitas dalam
studi islam menurut pemikiran amin andullah.
Tujuan
penelitian : mendeskripsikan tntang hubgn tmbal balik antra pndektan nrmtvitas
dn hstorisitas dlm studi islam, mndskripsikan pndgn amin abdllh trhdp pndktn
nrmtvtas dn hstrisitas dlm studi islam
Assegaf,Rahman.2005.Studi
Islam Kontekstual Elaborasi Paradigma Baru Muslim Kaffah.Yogyakarta:Gama Media